Dasar Airsoft Gun

Apa Itu Airsoft Gun 

koleksi airsoft gun
Airsoft gun adalah replika dari suatu model senapan ataupun pistol yang dapat melontarkan proyektil berbentuk bola plastik (ball bullet/ BB) berukuran 6 dan 8mm menggunakan tekanan udara ataupun gas sebagai tenaga pendorongnya. Sejatinya, airsoft gun yang pertama kali muncul di Jepang ini adalah turunan dari airgun atau lebih dikenal sebagai senapan angin di Indonesia. Perbedaan paling mencolok dari airsoft gun dan airgun adalah proyektil yang digunakannya. Jika airsoft gun menggunakan bola plastik berukuran 6 dan 8mm maka air gun menggunakan proyektil timah berukuran 4,5mm berbentuk bola, kerucut, ataupun dandang.


Tekanan udara pada air gun juga jauh lebih besar dari airsoft dan cukup membahayakan karena berpotensi mematikan jika tidak digunakan sebagai mana mestinya. Kata soft pada airsoft gun memiliki makna ringan. Karena memang tekanan udara ataupun gas pada airsoft gun berada jauh di bawah tekanan udara yang dimiliki airgun. Tidak pernah ada sejarah di dunia ini bahwa seseorang meninggal karena tertembak airsoft. Sifat airsoft yang playable (bisa dimainkan) inilah yang menjadikannya disukai banyak orang. Namun perlu diingat ketika memainkan airsoft harus sesuai dengan aturan dan standar keamanan airsoft.

Perlu diketahui bahwa kata kunci airsoft bagi orang banyak adalah “replika” di mana tingkat kemiripan dan keotentikan dari suatu unit airsoft sangatlah tinggi dengan model senapan ataupun pistol yang direplikanya. Namun sejatinya, replika tidak hanya terbatas pada airsoft. Ada juga replika senapan atau pistol baik yang fungsional namun tidak dapat melontarkan proyektil ataupun non-fungsional yang biasa disebut dummy atau movie prop yang banyak digunakan dalam shooting film. Seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar, airgun atau senapan angin baik dari kelas air rifle ataupun air pistol juga mereplika bentuk dari suatu model senapan ataupun pistol khususnya yang banyak digunakan oleh angkatan bersenjata. Stereotype “replika” inilah yang akhirnya menjadi blunder di masyarakat dalam membedakan suatu unit airsoft dan non-airsoft.

Klasifikasi Airsoft Gun 
Berdasarkan jenisnya, airsoft memiliki jenis-jenis atau kelas yang sama dengan senjata api baik otomatis maupun semi-otomatis. Mulai dari kelas pistol, senapan, senapan penembak runduk, hingga senapan mesin. Untuk mengklasifikasikan suatu unit airsoft adalah dengan cara membedakan berdasarkan sumber tenaga yang digunakan dan sistem kerja untuk melontarkan proyktilnya. Pada dasarnya hanya ada dua sumber tenaga yang digunakan oleh unit airsoft untuk bekerja yaitu adalah udara dan gas.

Airsoft Bertenaga Udara Jenis ini sebenarnya adalah jenis dasar dari suatu unit airsoft. Dan ini adalah jenis airsoft yang paling banyak digunakan dengan alasan murahnya biaya operasional dan mudahnya perawatan. Jika dilihat dari sistem kerjanya, maka airsoft jenis ini terbagi menjadi tiga yaitu:

- Spring
Airsoft spring adalah jenis airsoft paling sederhana. menggunakan pegas untuk mengkompresi udara yang digerakan secara manual untuk melontarkan proyektilnya. Dalam bahasa yang lebih gampang airsoft jenis ini adalah airsoft yang bekerja dengan sistem sekali kokang sekali tembak. 

- Electric
Walaupun sama-sama menggunakan tenaga udara airsoft jenis ini lebih rumit cara kerjanya jika dibandingkan dengan airsoft jenis spring. Walaupun sama-sama menggunakan pegas untuk mengkrompresi udara namun seperti namanya airsoft jenis ini menggunakan rangkaian mekanik dan elektronik sehingga unit airsoft dapat bekerja secara otomatis. Airsoft electric atau lazimnya disebut dengan AEG (automatic electric gun) sejatinya masih terbagi dalam beberapa kategori lagi. Ada yang disebut dengan LPEG (low power electric gun) yaitu airsoft elektrik bertenaga rendah yang otomatis memiliki jarak jangkau proyektil tidak sejauh airsoft electrik reguler. Dalam jenis ini juga termasuk AEP (automatic electric pistol). Selain itu ada juga jenis airsoft elektrik bernama EBB (electric blow back). Jenis ini ketika melontarkan proyektil akan menghasilkan sedikit sentakan balik kebelakang dengan tujuan untuk mendapatkan sensasi seperti ketika menembakan suatu senapan atau pistol sungguhan walaupun rasanya masih jauh dari mirip. Untuk jenis airsoft elektrik yang lebih maju ada varian bernama PTW (professional training weapon) atau AEGS (advance automatic electric gun). Jenis airsoft ini memiliki sistem yang lebih rumit ketimbang AEG reguler. Namun tingkat keotentikan dan performa airsoft ini jauh di atas airsoft elektrik lainnya sehingga banyak angkatan bersenjata di seluruh dunia menggunakan airsoft jenis ini untuk berlatih.

- Hybrid Sistem 
ini menggunakan cara kerja airsoft elektrik dengan spring (manual). Di mana ketika baterai yang digunakan sudah kehabisan tenaga maka operator masih dapat melontarkan proyektil dari unit airsoftnya secara manual seperti menggunakan airsoft spring.

Airsoft Bertenaga Gas 
Jenis ini adalah jenis airsoft yang menggunakan tekanan gas untuk melontarkan proyektil. Gas yang digunakan oleh airsoft jenis ini adalah jenis gas HFC134a yang dicampur dengan minyak silikon yang lazim disebut green gas ataupun gas CO2. Namun walau menggunakan gas CO2, tenaga yang dihasilkan tetap tidak akan sekuat airgun yang pada beberapa jenisnya juga menggunakan gas CO2. Airsoft yang menggunakan gas CO2 lazim digunakan di negara yang memiliki tempratur dingin karena green gas tidak dapat berfungsi sempurna di iklim tersebut. Melihat dari cara kerjanya, airsoft bertenaga gas juga terbagi dalam tiga kategori yaitu: - 

Non Blow Back (NBB)
Varian awal airsoft bertenaga gas tidak menghasilkan sentakan (recoil) ketika dmelontarkan proyektil. Sistem kerjanya juga sangat sederhana. Namun semua ini berimbas pada keotentikan yang rendah dari unit airsoft tersebut ketika dioperasikan. 

- Gas Blow Back (GBB) 
Jenis ini adalah jenis airsoft bertenaga gas yang paling banyak digunakan. Alasan utamanya adalah segi realistis. Di mana ketika melontarkan proyektil, airsoft ini akan menghasilkan sentakan yang mirip dengan ketika menggunakan senjata api. Kata GBB di kalangan awam airsoft sering digeneralisasikan dengan airsoft bertenaga gas dengan bentuk pistol. Padahal airsoft bertenaga gas dengan bentuk senapan juga menggunakan sistem ini. Maka untuk menghindari kerancuan dibuatlah istilah baru yaitu GBBR (gas blow back rifle). - Hybrid Jenis ini menggabungkan sistem kerja airsoft bertenaga gas dengan sistem airsoft spring. Di mana operator harus mengokang unit airsoftnya untuk memadatkan kompresi gas yang akan melontarkan proyektil. Sistem ini biasa disebut gas pump action dan lazim ditemua pada unit airsoft berkelas sniper rifle (senapan penembak runduk) dan shotgun.

Hop-Up System 
Hop-Up System adalah sistem pengaturan yang lazim ditemukan pada airsoft modern. Sistem ini digunakan untuk mengatur jarak tempuh maksimal dari bola plastik yang dilontarkan oleh unit airsoft. Bagian laras dari unit airsoft kebanyakan tidak memiliki ulir untuk menstabilkan jalannya proyektil Walaupun sudah ada pabrikan yang mengeluarkan laras airsoft berulir tetapi itu tidak dapat digunakan oleh seluruh jenis airsoft yang ada di pasaran. Maka untuk menstabilkan lajur dan memaksimalkan jarak jangkau proyektil maka pabrikan airsoft melengkapi unit airsoftnya dengan hop-up system. Dalam bahasa yang lebih gampang hop-up system adalah karet yang berada di kamar proyektil unit airsoft dapat disetel tekanannya untuk menggenggam dan menstabilkan bola plastik (BB) sebelum dilontarkan oleh udara atau gas yang sudah dikrompresi. Pengaturan hop-up system yang benar dapat memaksimalkan dan menstabilkan jarak tempuh dari bola plastik yang dilontarkan oleh unit airsoft. Namun perlu diingat performa maksimal dari suatu unit airsoft juga tidak dapat lepas dari pengaturan kompresi yang baik dan laras yang berkualitas. 

Orange Tip
Orange tip sejatinya adalah sebuah regulasi airsoft yang diaplikasikan di beberapa negara maju dengan tujuan untuk membedakan unit airsoft dari dari pistol atau senapan sungguhan atau yang biasa disebut dengan realsteel. Di mana orange tip merupakan warna oranye yang dibubuhkan ujung laras unit airsoft. Di Indonesia regulasi ini juga diaplikasi sesuai dengan himbauan dan arahan Kepolisian Republik Indonesia. Namun arti dari penggunaan orange tip di Indonesia memiliki makna yang lebih luas dari sekedar pembeda Antara unit airsoft dan realsteel. Penggunaan orange tip di Indonesia juga berarti keikhlasan seorang airsofter (penggiat airsoft) menyatukan visi dan misi untuk bersama berjuang demi masa depan airsoft yang lebih baik di Indonesia. Selain itu hal ini dilakukan juga sebagai niatan baik untuk mengembalikan kodrat, hakekat, dan nama baik airsoft sebagai mainan yang digunakan untuk hobi dan olah raga bukan sebagai senjata seperti yang banyak disalah gunakan selama ini oleh oknum tidak bertanggung jawab di masyarakat. Warna oranye yang dipilih juga memiliki arti. Hal ini diungkapkan oleh Mohamad Nizam Farizki yang merupakan penulis RELOAD Magazine (2010-2013). “Kalau kita lihat dari spektrum warna, warna oranye itu adalah gabungan dari warna merah dan kuning. Warna merah itu artinya bahaya, warna kuning itu artinya hati-hati. Jadi diharapkan kepada pengguna airsoft agar lebih hati-hati dalam menggunakan unit airsoftnya agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” Jika dilihat dari pernyataan di atas orange tip dapat disimpulkan sebagai tanda pengingat khususnya untuk pengguna unit airsoft tersebut untuk selalu berhati-hati dalam bertindak ketika menggunakan unit airsoftnya dalam kegiatan apapun. Namun perlu diingat juga walaupun suatu unit airsoft sudah mengaplikasi orange tip itu bukan suatu jaminan kemanan jika penggunanya masih tidak memperlakukan airsoftnya dengan sebagai mana mestinya. Seperti misalnya membawa tanpa memasukannya ke dalam tas khusus ataupun jika digunakan untuk mengancam orang di tempat umum. Khusus untuk poin terakhir pihak kepolisian sangat punya hak untuk melakukan tindakan jika hal tersebut dilakukan.

AIRSOFT IS NOT A CRIME

 Sumber : Airsoft Indonesia

0 Response to "Dasar Airsoft Gun"

Post a Comment